FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
Sebenarnya pada setiap persalinan ada 5P (faktor) yang harus diperhatikan :
1.
Jalan lahir (passage)
2.
Janin (Passanger)
3.
Tenaga atau kekuatan (Power)
4.
Psikis ibu
5.
Penolong
.
PASSAGE
Passage
adalah jalan lahir dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul,
vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak, khususnya
lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi
panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil
menyusuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relative kaku. oleh karena itu
ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.
Anatomi
jalan lahir terdiri atas :
1. Bagian keras tulang – tulang panggul ( rangka
panggul )
a. Pelvis terdiri dari empat bagian : dua tulang
inominata, sacrum, dan koksigis. Setiap tulang inominata memiliki tiga bagian :
pubis, iskium, dan ilium. Tulang ileum adala bagian posterior dan bagian atas tulang inominata. Kedua
ilia membentuk pelvis palsu , bersama, dengan sacrum menjadi pananda tulang
yang penting dari insisura sakroiliaka. Iskium adalah
bagian medial dan bawah tuber iskiadikum, dan dinding sisi pelvis. Pubis adalah
bagian anterior tulang inominata. Dua tulang pubis saling bergabung satu sama
lain di bagian depan simfisis pubis dan sudut-sudut inferior dari ramus
desenden membentuk penanda tulang yang penting arkus pubis.
Sakrum
dan koksigis membentuk bagian posterior pelvis. Sakrum dibentuk dari
penyatuan lima vertebra sakral, termasuk penanda tulang yang penting pada promontorium
sakrum, dan menggabungkan koksigis pada simfisis sakrokoksigea. Os
koksigis dibentuk dari penyatuan empat (kadang tiga atau lima) vertebra
rudimenter, biasanya dapat digerakkan, dan os koksigis merupakan penanda tulang
yang penting.
Simfisis sakrokoksigea, simfisis pubis,
dan dua sinkrondois sakroiliaka (artikulasi sakroiliaka) merupakan sendi-sendi
amfiartrodial, yang terdiri dari jaringan tulang rawan (kartilago) dan ligamen
yang menggabungkan tulang-tulang pelvis.
a.
Pelvis dibagi oleh linea terminalis menjadi
beberapa :
1)
pelvis mayor diatas dermakasi ini dan pelvis
minor dibawahnya. Pelvis mayor (palsu) adalah bagian diatas pintu atas panggul dan
tidak berkaitan dengan persalinan.
2)
Pelvis minor (sejati) membentuk jalur tulang
yang dilalui janin untuk dilahirkan pervagina. Oleh karena itu, kontruksi,
bidang, dan diameternya merupakan unsur-unsur obstetrik yang paling penting.
Pelvis minor mempunyai lima batasan :
a) Bagian superior : promontorium sakrum, linea
terminalis, batas atas tulang pubis.
b) Bagian inferior : batas inferior tuber
iskiadikum dan ujung koksigis.
c) Bagian posterior : permukaan anterior sakrum
dan koksigis.
d) Bagian lateral : insisura sakroiliaka dan
ligamen serta permukaan dalam tulang iskium.
e) Bagian anterior : foramen obturatum dan
permukaan posterior simfisis pubis, tulang-tulang pubis, dan ramus asenden
tulang-tulang iskium.
Pelvis
minor (sejati) memiliki tiga bidang yang secara obstetrik bermakna : pintu atas
panggul, pintu tengah panggul, dan pintu bawah panggul. Untuk masing-masing
bidang ada enam diameter secara teoretis. Namun, tidak semua diameter digunakan
dalam pengukuran atau mendiskusikan masing-masing bidang atau dalam pembahasan
mengenai tipe pelvis. Bidang sagital (anterior dan posterior) mengukur jarak
dari titik tengah diameter transversa ke titik-titik yang digunakan untuk
mengukur diameter anteroposterior.
b. Pintu Atas Panggul
PAP adalah
batas dari pinggul kecil, bentuknya bulat oval. Batas-batasnya : promotorium,
sayap sacrum, linea innominata, ramus superior ossis pubis dan pinggir atas
symphisis.
Biasanya 3
ukuran ditentukan dari PAP :
1)
Ukuran muka belakang diameter anterior posterior
– konjugata vera panjangnya 11 cm dari promotorium ke pinggir atas sympisis
conyugata obstetrika antara promotorium dengan tonjolan sympisis sedikit
dibawah pinggir atas sympisis ini sangat penting. Pada wanita hidup
conyugatavera tidak dapat diukur langsung tapi dapat diperhitungkan dari
konjugata diagonalis dari promotorium ke pinggir bawah sympisis CV = CD – (1,5
cm – 2 cm).
2) Ukuran melintang yaitu jarak antara linea terminalis (diameter
tranversal) adalah ukuran terbesar antara
linea innominata di ambil tegak lurus pada conjungata vera (12,5 – 13 cm).
3) Ukuran serong (diameter obliqua) dari
articulatio sacro iliaca ke tuberculum pumicum dari belahan panggul yang
bertentangan (12,5 – 13 cm)
Gambar pintu
atas panggul
Pintu atas
panggul (pintu superior) pintu masuk atas ke pelvis minor. Batasan-batasan
pintu dibagian posterior adalah promontorium sakrum, linea terminalis dibagian
lateral, dan bagian atas dengan simfisis pubis dan ramus horizontal tulang
pubis dibagian anterior.
Ada tiga
diameter anteroposterior pintu atas panggul :
1) Konjugata vera : konjugata asli pintu atas panggul, membentang
dari bagian tengah promontorium sakrum hingga pertengahan batas atas simfisis
pubis,; ukuran normal konjugata vera adalah 11 cm atau lebih.
2) Konjugata obstetrik pintu atas panggul : membentang dari bagian tengah promontorium
sakrum hingga bagian tengah simfisis pubis pada permukaan dalamnya berjarak
beberapa milimeter dibawah batas atas. Ukuran minimum diameter ini sebelum
pelvis dianggap berkontraksi adalah 10 cm . diameter ini adalah diameter
antero-posterior terpendek karena simfisis pubis sedikit lebih tebal pada titik
ini dibandingkan batas diatas atau dibawahnya.
3) Diagonal konjugata pintu atas panggul : terbentang dari bagian tengah promontorium
sakrum hingga kebagian tengah tepi inferior (bagian bawah) simfisis pubis.
Konjugata diagonal merupakan satu-satunya diameter pintu atas panggul yang
dapat diukur secara klinis. Ukuran klinis yang normal minimal 11.5 cm.
Gambar ruang
panggul
Diameter oblik pintu
atas panggul mengukur jarak antara sinkondrosis sakroiliaka pada satu sisi
pelvis dan eminensia iliopektinea pada sisi pelvis yang berlawanan.
Sinkondrosis sakroiliaka pada pelvis kiri atau kanan menentukan apakah diameter
tersebut adalah diameter oblik kanan atau diameter oblik kiri.sebagai contoh,
jika diameter membentangdari sinkondrosis sakroiliaka kanan sampai eminensia
iliopektinea, merupakan diameter oblik kanan. Diameter oblik kanan memiliki
ukuran rata-rata masing-masing sedikit kurang dari 13 (12,75).
a. Bidang tengah pelvis adalah bidang dengan
dimensi terkecil. Diameter transversa mengukur jarak antara spina iskiadikum.
Disebut doiameter interspinosa, biasanya berukuran sekitar 10 cm. Ukuran ini
penting, karena merupakan diameter terkecil pelvis yang harus di lalui janin
untuk mengakomodasi dirinya. Apabila spina isdiadikum menonjol atau tajam atau
dinding-dinding bagian sisinya saling berkumpul (konvergen) sehingga spina
iskiadikum menonjol sampai melewati ruang rongga pelvis, interspionsa tidak
bisa diukur dan adekuatan pelvis untuk kelahiran per vagina bayi dengan ukuran
rata-rata sangat dipertanyakan. Pengerutan bidang-pertengahan sangat sering
diasosiasikan dengan pintu atas panggul berkontraksi.
Diameter
anteroposterior membentang dari pertengahan batas inferior simfisis pubis melalui
bagian tengah diameter transversa sampai ke titik pada sakrum yang ditunjuk
oleh sudut ini. Diameter ini normalnya berukuran minimum 11,5 cm. Diameter
sagitalis posterior pada bidang-tengah biasanya 4,5 cm (minimal).
Pengukuran
diameter bidang-tengah tidak mungkin di lakukan. Namun, keadekuatannya dapat di
perkirakan dengan memerhatikan apakah spina iskiadikum menonjol atau melebihi
batas bukan tumpul, dinding-dinding sisinya konvergen bukan lurus, sakrum datar
atau dangkal bukan dalam, dan pintu atas panggul berkontraksi (mengerut) bukan
pengukuran dalam batas normal.
b.
Pintu bawah panggul
Pintu bawah panggul bukan satu bidang tetapi
terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama ialah garis yang menghubungkan
kedua tuber ischiadikum kiri kanan. Segitiga depan dasarnya tuber ossis
ischiadica dengan dibatasi arcus pubis. Segitiga belakang adalah ujung os
sacrum, sisinya adalah ligamentum sacro tuberosum kiri kanan.
Pada
pintu bawah panggul ditentukan ada 3 ukuran :
1) Ukuran muka belakang dari pinggir bawah
sympisis menuju ujung tulang kelangkang (ujung sacrum) 11,5 cm.
2) Ukuran
melintang ukuran antara tulang ischidicum kiri kanan sebelah dalam 10 cm.
3) Arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada
laki-laki kurang dari 800 Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang
dibentuk dengan horizon bila wanita berdiri tegak dengan inlet 55-600
Diameter sagitalis posterior ujung tulang
kelangkang (os sacrum) ke pertengahan ukuran melintang 7, 5 cm. Inclinatio
pelvis yang dimaksud yaitu miring panggul. Sudut antara PAP dengan bidang
sejajar tanah, pada wanita yang berdiri sudut ini 55 derajat.
Sumbu
panggul jika di hubungkan titik tengah
bidang di dalam panggul maka akan mendapatkan sebuah garis yang lurus sebelah
atas sampai pada satu titik sedikit di atas spina ischiadika kemudian
melengkung ke depan di daerah PBP perbedaan panjang 4,5 cm bagian depan dan
12,5 cm bagian belakang, disamping itu terdapat perubahan ukuran PAP yang lebih
panjang ke samping dan PBP dengan ukuran muka belakang lebih panjang, situasi
demikian seolah-olah terjadi perputaran 90 derajat dari PAP menjadi PBP.
Gambar pintu
bawah panggul
a. Bidang hodge
Bidang-bidang hodge ini dipelajari untuk
menentukan sampai dimanakah bagian terrendah janin turun dalam panggul dalam
persalinan.
1) Bidang hodge 1 : ialah bidang datar yang
melalui bagian atas simfisis dan promotorium. Bidang ini dibentuk pada
lingkaran pintu atas panggul.
2) Bidang hodge 2 : ialah bidang yang sejajar
dengan bidang hodge 1 terletak setinggi bagian bawah simfisis.
3) Bidang hodge 3 : ialah bidang yang sejajar
dengan bidang hodge 1 dan 2 terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.
Pada rujukan lain, bidang hodge 3 ini disebut juga bidang O. Kepala yang berada
diatas 1 cm disebut (-1) atau sebaliknya.
4) Bidang hodge 4 : ialah bidang yang sejajar
dengan bidang hodge 1, 2 dan 3 terletak setinggi os koksigis.
Gambar bidang hodge
a. Stasiun
Stasiun adalah hubungan antara bagian
presentasi janin dengan garis imajiner (bayangan) yang di tarik dari spina
iskiadika ibu. Stasiun dinyatakan dalam sentimeter, yakni di atas atau dibawah
spina. Contohnya, jika bagian presentasi berada 1 cm diatas spina, maka stasiun
bagian presentasi tersebut adalah -1. Apabila bagian presentasi setinggi spina,
maka stasiunnya adalh 0.
Akan tetapi, jika bagian presentasi 1 cm
dibawah spina, maka stasiunnya adalh +1. Kelahiran akan segera berlangsung jika
bagian presentasi adalah +4 sampai +5. Untuk mendapatkan dokumentasi laju
penurunan janin yang akurat selama persalinan, maka stasiun bagian presentasi
tersebut harus ditentukan saat persalinan dimulai.
Jenis pelvis
1) Jenis ginekoid :panggul paling baik untuk
perempuan. Bentuk pintu atas panggul hampir bulat. Panjang diameter
antero-posterior kira-kira sama dengan diameter trasversa. Jenis ini ditemukan
pada 45 % perempuan.
2) Jenis
anderoid : bentuk pintu atas panggul hampitr segi tiga. Umumnya pria mempunyai
jenis seperti ini. Panjang diameter anteroposterior hampir sama dengan diameter
transversa, akan tetapi yang terakhir ini jauh lebih mendekati sakrum.dengan
demikian, bagian belakangnya pendek dan gepeng, sedangkan bagian depannya
menyempit ke depan. Jenis ini ditemukan pada 15 % perempuan.
3) Jenis antropoid
: bentuk pintu atas panggul agak lonjong, seperti telur. Panjang diameter
antero-posterior lebih besar dari pada diameter transversa. Jenis ini ditemukan pada 35% perempuan.
4) Jenis
platipelloid : sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada
arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ulkuran muka
belakang. Jenis ini di temukan pada 5 % perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar